All 'bout Metal Music 'n Life

Biografi OPETH


Opeth adalah band Metal Swedia berasal dari kota Stockholm. Di bentuk pada musim gugur 1990 oleh vokalis David Isberg. Dia mengajak mantan anggota band Eruption Michael Åkerfeldt untuk menyandang posisi sebagai bassist. Saat Åkerfeldt muncul untuk latihan keesokan harinya, ternyata anggota band yang lain tidak di beri tahu oleh Isberg tentang kedatangan Åkerfeldt, termasuk bassist yang sedang aktif di band. Hal ini membuat mereka marah sehingga mereka memutuskan untuk bubar dan membentuk band lain. Walaupun band ini telah mengalami banyak pergantian anggota mulai dari vokalis, gitaris, namun Michael Åkerfeldt tetap sebagai motor penggerak di band ini. Opeth memasukkan unsur Progressive, Folk, Blues, Classical dan Jazz kedalam komposisi musik mereka. Banyak dari lagu-lagu mereka memakai gitar akustik, pergantian dinamis yang kuat, begitu pula vokal yang berciri Death Growl dan clean vokal. Opeth sangat jarang tampil live untuk mendukung empat album pertamanya, namun sejak mengadakan tur keliling dunia pertama pada tahun 2001 setelah rilis Blackwater Park, mereka telah mengadakan beberapa tur besar.

Opeth telah merilis sepuluh studio album, tiga DVD live, tiga album live (dua diantaranya berhubungan dengan DVD), dan dua Boxset. Mereka merilis album debut Orchid pada tahun 1995. Walaupun album kedelapan mereka,Ghost Reveries, cukup terkenal di Amerika Serikat, mereka belum pernah merasakan kejayaan sampai rilis album ke sembilan, Watershed, yang berhasil menduduki peringkat ke 23 di Billboard 200, dan bertengger di posisi puncak di album chart Finlandia pada minggu pertama rilisnya.

Nama band ini berasal dari kata Opet yang di ambil dari novel karangan Wilbur Smith berjudul The Sunbird. Di dalam novel ini Opet adalah nama kota fiksi Phoenician di Afrika Selatan yang namanya di artikan sebagai City Of The Moon. Isberg dan Åkerfeldt menggaet drumer Ander Nordins, bassist Nick Döring, dan gitaris Andreas Dimeo. Merasa tidak puas dengan kemajuan Opeth yang lambat, Döring dan Dimeo cabut dari band setelah penampilan pertama mereka, dan digantikan oleh gitaris Kim Pettersson dan bassist Johan DeFarfalla. Setelah show berikutnya, DeFarfalla cabut dari band untuk menghabiskan waktu bersama kekasih nya di Jerman, dan digantikan oleh teman Åkerfeldt yang juga seorang bassist Peter Lindgren. Kim Pettersson juga cabut dari band setelah penampilan mereka selanjutnya, dan Lindgren pindah posisi ke gitar. David Isberg keluar pada tahun 1992 karena perbedaan kreatifitas.

Dengan hanya tinggal tiga anggota band, Åkerfeldt mengambil alih posisi vokalis dan bertiga mereka menghabiskan tahun itu dengan menulis lagu dan tetap latihan untuk materi baru. Mereka mulai kurang mengandalkan ketukan yang meledak-ledak dan agresi khas Death Metal, dan menambahkan gitar akustik dan gitar harmoni kedalam musik mereka; membentuk inti dasar dari musik Opeth. Stefan Guteklint bergabung bersama band sebagai bassist pada tahun 1990, namun di berhentikan oleh band setelah teken kontrak pertama dengan Candlelight Records pada tahun 1994. Mereka menyewa mantan bassist mereka dulu DeFarfalla sebagai bassist sesi untuk rekaman itu, dan dia bergabung menjadi anggota tetap setelah rilis album tahn 1995 itu.

Opeth merekam debut album pertamanya, Orchid, dengan di produseri oleh Dan Swanö pada bulan April 1994. Karena masalah distribusi dari Candlelight Records yang baru saja di dirikan, album ini belum dirilis sampai tanggal 15 Mei 1995, itupun hanya di Eropa. Orchid sudah mencapai batas dari Death Metal tradisional, termasuk akustik gitar, piano, dan vokal yang jernih. Allmusic menamai Orchid dengan sebutan “Briliant”, “Starlingly Unique”, dan sesuatu yang jauh melampaui keanehan epic-prog/death yang memancarkan keindahan dan brutality sekaligus.

Setelah beberapa show di Inggris, Opeth kembali masuk studio untuk merekam album kedua mereka pada bulan Maret 1996, yang lagi-lagi di produseri oleh Dan Swanö. Morningrise di rilis di Eropa pada tanggal 24 Juni 1996. Dengan hanya enam buah lagu dan hanya selama 66 menit, album ini mengandung lagu Opeth yang paling lama durasinya, yaitu selama 20 menit, dengan judul Black Rose Immortal. Morningrise sukses besar dengan pemberian empat bintang oleh Allmusic. Opeth mengadakan tur keliling Inggris untuk mendukung album ini, di ikuti dengan jadwal 26 kali tampil di tur skandinavia bersama Cradle Of Filth. Selama mengadakan tur, Opeth menarik perhatian Century Media Records, yang kemudian menandatangani kontrak dengan band ini dan merilis dua album pertama mereka di Amerika Serikat pada tahun 1997.

Setelah tur itu, Åkerfeldt dan Lindgren menyingkirkan DeFarfalla dengan alasan pribadi, tanpa meminta persetujuan dari Nordin. Setelah Nordin di beritahu tentang hal ini dia sedang berlibur di Brazil, setelah dia tau, dia juga keluar dari band dan tetap tinggal di Brazil dengan alasan pribadi. Mantan drumer Amon Amarth Martin Lopez merespon iklan di surat kabar yang di buat oleh Åkerfeldt dan gabung dengan Opeth pada tahun 1997. Lopez membuat debutnya bermain bersama Opeth saat membawakan lagu kovernya Iron Maiden, “remember tomorrow” yang dimasukkan dalam album A Call To Irons: A Tribute To Iron Maiden.

Dengan pendanaan yang besar dari Century Media Records, OPeth kembali mempersiapkan materi untuk album ketiga mereka, dengan di produseri oleh produser asal Swedia Fredrik Nordström di studio fredman pada bulan Agustus 1997. Band ini menmbahkan Martin Mendez sebagai bassist sebelum rekaman di langsungkan. Tetapi arena keterbatasan waktu Åkerfeldt lah yang main bass di album ini. Album My Arms, Your Hearse dirilis untuk pujian yang kritis pada tanggal 18 Agustus 1998. Sebagai rilis internasional pertama Opeth album ini telah membawa Opeth ke fans yang lebih besar. Album ini juga sebagai penanda pergantian karakter sound Opeth.

Pada tahun 1999, kepemilikan Candlelight Records berpindah tangan, dengan cabutnya pemilik dan teman-teman dari band Lee Barrett. Opeth kemudian menanda tangani kontrak dengan label Inggris Peaceville Records di Eropa, yang di distribusikan oleh Music For Nation. Opeth menghabiskan waktu di studio Fredman untuk membuat album berikutnya, namun proses itu tertunda karena studio berpindah lokasi. Karena keterbatasan waktu, mereka hanya sempat latihan dua kali sebelum masuk studio. Karena penundaan artwork, album ini mundur dari jadwal dan baru di rilis pada tanggal 18 Oktober 1999. Karena masalah pendistribusian dari jaringan yang baru, Album ini tidak dapat di rilis di Amerika Serikat sampai bulan Februari 2001. Still Life adalah album pertama yang di rekam bareng Mendez , dan juga menjadi album pertama Opeth yang mengetengahkan inisial rilis serta logo band. Allmusic menyebut Still Life sebagai splicing hebat yang keras, dengan riff-riff gitar yang bergerigi dan melodi yang anggun. Seperti yang diterangkan oleh Åkerfeldt bahwa Still Life adalah album konsep.

Dengan adanya beberapa jadwal manggung  di Eropa, Opeth kembali masuk studio Fredman untuk album beriktunya dengan produser Steven Wilson. Mereka merasa seperti waktu membuat Still Life dengan minimnya latihan dan tanpa menulis lirik. Wilson juga mempublikasikan band ini secara soundkalitas, dengan mengadopsi sound-sound yang baru dan teknik produksi yang baru. Åkerfeldt berkata “Steve membawa kami ke sound gitar dan vokal yang aneh bagi kami.”

Opeth merilis album kelima mereka yang berjudul Blackwater Park pada tanggal 21 Februari 2001. Untuk mendukung Blackwater Park, mereka mengadakan tur keliling dunia, menjadi Headline untuk tur Eropa, dan tampil di Festival Wacken Open Air di Jerman pada tahun 2001, mereka main di depan 60.000 orang penonton.

Opeth kembali ke kampung halaman mereka setelah mengadakan tur untuk mendukung Black Water Park dan memulai penulisan lagu baru untuk album berikutnya. Pada awalnya Åkerfeld menemui kesulitan dalam menyusun materi baru: “Saya ingin menulis lagu yang jauh lebih berat, namun materi Mellow dan aransemen yang sudah ada pun Saya tidak mau menyia-nyiakannya.” Akhirnya di pilihlah Jonas Renkse seorang teman lama dari Åkerfeld untuk menulis musik untuk dua album terpisah, album yang berat dan album yang lembut.

Melihat prospeknya, Åkerfeld langsung menyetujui tanpa memberi tahun teman-temannya di band dan label rekaman, Sementara rekan satu bandnya menyetujui untuk merekam dua album, Åkerfeld berusaha keras meyakinkan pihak label “Untuk alasan apapun Saya harus berbohong kepada mereka… dan mengatakan kepada mereka bahwa kami akan segera menyelesaikan rekaman dua album ini, dan biaya untuk perekaman dua album ini tidaka akan melebihi dari satu album reguler.” Dengan materi yang kebanyakan telah selesai di tulis, mereka latihan cuma sekali sebelum memasuki studio Nacksving Studios pada tahun 2002, dan sekali lagi bersama Steven Wilson di studio Fredman. Di bawah tekanan untuk menyelesaikan dua album sekaligus, Åkerfeld mengatakan bahwa “Hal ini menjadi test yang paling berat sepanjang sejarah kami.” Setelah merekam trek-trek dasar, mereka pindah ke Inggris untuk me-mix album yang lebih berat, Deliverance, bersama Andy Sneap di Backstage Studios. “Deliverance direkam sangat pas-pasan, tanpa organisasi apapun, Åkerfeld mengklaim bbahwa Andy Sneap adalah seorang penyelamat dalam pembuatan album ini dan banyak menyelamatkan lagu-lagu di dalam album ini.

Deliverance di rilis pada tanggal 4 November 2002, dan debut di nomor 19 di chart US Top Album Independent, dan membuat penampilan pertama band ini di chart Amerika. Allmusic menyatakan, “Deliverance jauh lebih halus dari album-album pendahulunya, mendekati para pendengarnya dengan nuansa menghantui dan dinamika ahli ketimbang mereka dengan massa besar dan kompleksitas.”

Opeth melakukan konser satu kali di Stockhlm, kemudian kembali ke Inggris untuk melakukan proses perekaman vokal untuk album ke dua, Damnation, di studio No Mans Land-nya Steven Wilson. Meskipun Akerfeld meyakini kalan band nya tidak akan sanggup menyelesaikan kedua album sekaligus, Opeth menyelesaikan kedua album tersebut selama tujuh minggu dalam waktu studio, seperti waktu yang di butuhkan untuk perekaman album Balckwater Park saja. Damnation di rilis pada tanggal 14 April 2003, dan membawa band ini memasuki chart Billboard di nomor 192. Album ini juga memenangkan Grammy Award Swedia pada tahun 2003 untuk kategori Best Hardrock performance.

Band ini belum memulai tur terbesar, bermain di hampir 200 pertunjukkan di tahun 2003 dan 2004. [22] Opeth melakukan tiga pertunjukan khusus di Eropa dengan dua daftar lagu, akustik-satu set dan satu set heavy.

Band ini merekam DVD pertama, Lamentations (Live at Shepherd Bush Empire 2003) , di Shepherd Bush Empire di London , Inggris . DVD ini berisi dua jam penampilan mereka, termasuk juga seluruh isi dari album Damnation, beberapa lagu dari album Deliverance dan Black Water Park, dan satu jam dokumenter tentang proses perekaman album Deliverance dan Damnation. Lamentation mendapat sertifikat emas di Kanada.

Opeth di jadwalkan akan tampil di Jordania tanpa kru mereka karena takut dengan aksi teroris di timur tengah. Manager tur Opeth mendistribusikan 6000 tiket untuk konser ini. Namun sebelum mereka berangkat ke Yordania, sang drummer terkena serangan Anxiety yang membuat dia menjadi sangat panik sehingga konser ini terpakasa harus di batalkan. Pada awal tahun 2004, Lopez harus di kirim pulang kampung dari Kanada setelah mengalami serangan Anxiety pada setiap tur. Opeth memutuskan untuk melanjutkan dua konser yang tersisa dengan memakai teknisi drum nya Lopez untuk mengisi kekososngan Lopez. Lopez berjanji akan kembali melanjutkan tur, namun Opeth meminta seorang drummer muda Gene Hoglan untuk mengisi posisi drummer. Lopez kembali ikut tur pada konser di Seattle pada leg terakhir tur Deliverance dan Damnation. Per Wiberg juga ikut bergabing dengan band ini pada tur tersebut sebagai pemain Keyboard, dan setelah setahun lebih mengikuti tur, Opeth kembali pulang kampung untuk menulis material baru pada tahun 2004. Opeth selesai menulis semua material baru untuk album ke delapan mereka pada akhir tahun 2004.

Label rekaman eropa opeth, music For Nation, gulung tikar pada tahun 2005. dan setelah melakukan beberapa negosiasi dengan beberapa label akhirnya Opeth berlabuh di Roadrunner Records. Akerfeldt mengatakan alasan utama bergabung dengan Roadrunner adalah karena distribusi Roadrunner yang luas, yang akan membuat penjualan album menjadi sangat luas juga tentu nya. Ketika berita ini bocor bahwa Opeth menanda tangani kontrak dengan Roadrunner, yang jelas-jelas selalu bekerja sama dengan band-band Metal dan Rock, para fans mengatakan bahwa Opeth sudah di jual. Pengertian di jual disini tentu saja bahwa musik Opeth tidak akan seperti biasanya dan akan menuruti kemauan label baru mereka. Namun, Akerfeldt bilang bahwa “Itu adalah sebuah penghinaan bagi band ini, setelah 15 tahun berdiri sebagai band dan 18 album rekaman. Dan kami belum mendapatkan kredibilitas yang baik dari para fans kami. Yang saya maksud adalah, kami memainkan lagu yang berdurasi 10 menit!.”. Mereka melakukan latihan selama tiga minggu sebelum memasuki studio. Selama masa latihan inilah keyboardist Wiberg bergabung dengan band ini sebagai anggota full time.

Pada tanggal 12 Mei 2006, Martin Lopez mengumumkan bahwa dia secara resmi telah keluar dari Opeth karena masalah kesehatan yang di alaminya, dan telah digantikan oleh Martin Axenrot. Pada tanggal 17 Mei 2007, Peter Lindgren mengumumkan bahwa dia akan keluar dari Opeth setelah 16 tahun bermain di band ini. Dia bilang, “ini adalah keputusan terberat dalam hidup Saya, namun keputusan ini Saya rasa adalah yang terbaik bagi hidup dan kehidupan Saya saat ini. Saya merasa kehabisan inspirasi dalam bermain di band yang dulunya hanya beranggotakan beberapa orang saja, namun sekarang telah tumbuh menjadi industri seluruh dunia. Kemudian Akerfeldt menerangkan bahwa mantan gitaris Arch Enemy, Fredrik Akesson masuk menggantikan posisi Lindberg.

Komentar ditutup.